Jumat, 25 September 2020

Dampak Pekerja Wirausaha Akibat Adanya Pandemi Covid-19





Wabah Corona yang melanda Indonesia saat ini pastinya merubah perekonomian orang-orang. Dengan adanya wabah Covid-19 yang sedang terjadi di negara kita ini, menimbulkan banyak dampak serta ancaman covid bagi pekerja dan perusahaan. Sektor ekonomi sudah terserang, berbagai sektor yang sangat merasakan dampak dari Covid-19, mulai dari hotel, jasa travel, perusahaan-perusahaan besar maupun kecil, pedagang, pekerja wirausaha, dan masih banyak yang lainnya.  Beberapa dari sektor bisnis, banyak juga yang sekarang melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada karyawannya.

Pemerintah sudah menganjurkan beberapa pekerja harus melakukan pekerjaan dari rumah, seperti pegawai negeri sipil atau PNS, pegawai-pegawai perusahaan, para pelajar. Namun, tidak semua pekerja bisa melakukan pekerjaan dari rumah, khususnya para pedagang, dan pekerja wirausaha yang mempunyai suatu toko. Dari awal pandemi para pekerja wirausaha disuruh untuk menutup toko-tokonya. Padahal, para pekerja tersebut mendapat penghasilan dari penjualan tokonya itu. Jika toko saja tidak boleh dibuka, maka para pekerja itu tidak bisa mendapatkan penghasilan. Sementara pemerintah juga tidak memberikan suatu solusi agar para pekerja-pekerja tersebut bisa tetap untuk mencukupi kebutuhannya.

Sebagai contoh, di daerah kota Salatiga terdapat sebuah toko yang menjual berbagai minuman olahan dari kopi dan olahan-olahan lainnya. Toko tersebut didirikan oleh Anditya yang juga sebagai owner toko tersebut dari tahun 2019 awal. Saat pertama kali buka, Anditya sendiri lah yang menjaga toko serta sebagai  penjualnya. Lama-kelamaan toko tersebut semakin rame. Akhirnya dia pun mencari 2 pegawai untuk menjaga dan mengurus tokonya tersebut. Tetapi terkadang owner toko tersebut datang ke toko untuk membantu pegawai-pegawainya itu. Target utama penjualan minuman toko tersebut yaitu dari kalangan mahasiswa-mahasiswa serta orang-orang yang lewat di daerah itu. Karena toko itu terletak di dekat salah satu kampus UKSW, salah satu kampus swasta yang lumayan besar di daerah kota Salatiga,  kebanyakan yang membuat toko itu rame adalah mahasiswa-mahasiswi  dari kampus tersebut.

Tetapi, diawal tahun 2020 Indonesia terserang wabah Covid-19 yang mengakibatkan sistem perekonomian di Indonesia menjadi terganggu. Seperti toko-toko harus tutup sesuai anjuran dari pemerintah. Dan akhirnya, Anditya sebagai owner toko tersebut pastinya mau tidak mau menutup tokonya. Tidak ada penghasilan sama sekali selama tokonya tutup serta para pegawainya tidak bisa bekerja dan tidak mendapat gaji. Selang beberapa bulan, pemerintah memberikan rambu-rambu bahwa toko-toko bisa dibuka kembali dengan catatatan hanya boleh menggunnakan sistem take away yaitu hanya bisa membeli lalu pergi dan tidak boleh makan atau diminum ditempat. Padahal biasanya toko tersebut ramai digunakan mahasiswa-mahasiswa sebagai tempat nongkrong.

Penjualan dari toko tersebut semakin hari semakin menurun, bahkan bisa dibilang sepi sekali tidak ada yang membeli. Dikarenakan juga para mahasiswa dari kampus UKSW  banyak yang pulang ke daerah asalnya gara-gara adanya wabah Covid-19. Kehidupan di daerah tersebut menjadi sepi sekali dan sangat berbeda dari biasanya. Yang biasanya daerah tersebut sangat ramai dan banyak orang-orang yang nongkrong, di daerah itu sekarang menjadi sangat sepi sekali. Sungguh sial sekali si Anditya yang baru saja merintis usahanya yang mulai berkembang, tetapi sekarang menjadi bangkrut karena adanya Covid-19 yang sedang menyerang di negara Indonesia ini.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUTUP HINGGA NAIKKAN GAJI KARYAWAN, INILAH KISAH WARUNG MAKAN SAAT PANDEMI DI KAMPUS 1 UMS (Tugas Indepth)

  Nasib Pemilik Warung d i Sekitar UMS Selama Masa Pandemi Pandemi covid-19 tidak hanya menghilangkan banyak nyawa, tetapi juga menghilang...